Selasa, 14 Oktober 2008

Inggris yang Kini Takut Wembley


London - Publik Inggris meyakini skuad kebanggaannya akan kembali bermain impresif saat bertandang ke Belarusia, seperti ketika menghajar Kroasia. Alasannya hanya satu: mereka tak bermain di Wembley.

Terasa ironis memang. Wembley yang begitu disakralkan serta dibangga-banggakan publik Inggris dan bahkan menjadi salah satu ikon sepakbola dunia kini justru jadi momok yang meski belum sampai pada tahap menakutkan namun sudah membuat tak nyaman pemiliknya sendiri.

Pernyataan Fabio Capello beberapa waktu lalu yang menyebut dirinya lebih memilih menjalani laga tandang nyatanya sangat beralasan. Di kandang sendiri (Wembley), Rio Ferdinand cs seperti tampil dengan beban berat terpanggul di pundak.

Kemenangan 5-1 memang berhasil diraih atas Kazakhstan. Namun media dan pengamat sepakbola di Inggris sendiri mengakui kalau penampilan The Three Lions jauh dari yang diharapkan. Pasukan Don Fabio terlihat jauh lebih bagus saat memberangus Kroasia 4-1.

"Sulit untuk mengkritik tim Anda sendiri setelah menang 5-1, tapi pasukan Fabio Capello terlihat lebih percaya diri saat menjalani partai tandang dan saya pikir itu karena pemain tak bisa enjoy (di Wembley)," ungkap Ian Wright dalam wawancaranya dengan The Sun.

Seberapa besar tekanan yang didapat pemain Inggris saat berlaga di Wembley? Apa yang dialami Ashley Cole akhir pekan lalu adalah contoh kasus paling mudah. Membuat blunder yang berujung jebolnya gawang David James, bek Chelsea itu disoraki pendukungnya sendiri.

"New Wembley tak punya jiwa. Hawa negatifnya telah ditularkan pada fans dan sekarang pada pemain, sorakan terhadap Ashley Cole adalah contoh yang jelas," lanjut Wright.

Tindak tanduk fans memang disayangkan banyak pihak. Namun perombakan besar yang dilakukan pada stadion yang kini punya kapasitas 90.000 penonton itu ternyata juga dianggap memberi pengaruh buruk.

"Saat saya pertama memasuki Nou Camp di Barcelona, saya berpikir 'wow!'. Saat saya mengunjungi San Siro di Milan, saya juga berpikir 'wow!' Old Trafford juga memberi saya sensasi setiap saat saya berkunjung ke sana. Tapi saat saya mengunjungi Wembley, yang saya pikirkan adalah 'pemborosan uang yang sangat besar'," seru dia kemudian.

Tidak ada komentar: